Jakarta: Direktur Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Vensya Sitohang, mengungkapkan satu dari delapan anak di dunia mengalami gangguan kejiwaan. Angka tersebut mencapai 12,7 persen populasi anak di seluruh dunia.
Mirisnya, kata dia, pengobatan kepada anak dengan gangguan jiwa masih minim. Bahkan, 55,8 persen tak mendapat pengobatan.
“Hanya 44,2 persen mendapatkan pelayanan pengobatan atau perawatan,” jelas Vensya dalam webinar BRIN, Selasa, 21 November 2023.
Dia menyebut anak mengalami gangguan jiwa di usia yang sangat muda. Bahkan, sebelum usia 14 tahun.
“50 persen gangguan jiwa berawal sebelum 14 tahun,” beber dia.
Vensya mengatakan masalah kesehatan jiwa pada anak dan remaja disebabkan oleh beberapa hal. Seperti gangguan perkembangan, gangguan perilaku, masalah emosi, cemas, dan depresi.
“Selain itu ada masalah belajar, kekerasan, perundungan, dampak rokok alkohol dan napza, adiksi game online, pornografi, disabilitas, relasi interpersonal dan kesepian, hingga anak jalanan,” papar dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Sumber