10 Film Indonesia Romantis Terbaik Sebelum Tahun 2000-an

Bosan dengan film romantis modern, mungkin ini saatnya untuk kamu berkenalan dengan film romantis Indonesia jadul. Film ini diproduksi mulai tahun 70-an hingga awal 2000-an. 

Saat itu industri perfilman Indonesia memang belum stabil. Selain biaya produksi yang mahal, jumlah bioskop di Indonesia pun masih sedikit. Namun, ada satu genre film yang tidak pernah gagal mencuri perhatian anak muda yaitu film romantis. 

Di era ini ada banyak film legendaris yang berkesan. Saking memorable-nya, film-film ini sering banget di remake oleh sineas modern. Ada film apa saja? Yuk, cari tahu rekomendasi film Indonesia romantis terbaik yang dirilis sebelum tahun 2000-an di bi bawah ini!

1. Gita Cinta dari SMA

Gita Cinta dari SMA_

Gita Cinta Dari SMA bisa saja jadi movie date kedua orang tuamu saat masih muda. Diproduksi tahun 1979, film arahan Arizal ini dinobatkan sebagai film terlaris III di Jakarta dengan jumlah penonton 162.050 orang. 

Saya pikir hal tersebut sangat wajar, karena film ini memiliki alur cerita yang simpel, manis dan mengharukan. Tidak lupa, kemistri antara Rano Karno dan Yessi Gusman juga sangat luar biasa. Belum lagi lagu-lagu tentang cinta yang dinyanyikan oleh musisi beken pada masanya sangat memorable.

Film ini mengisahkan cinta yang mengharukan antara dua pelajar SMA, Galih (Rano Karno) dan Ratna (Yessy Gusman). Keduanya merupakan bintang di kelas mereka, unggul dalam pelajaran, olahraga, dan berperilaku sopan. Namun, ujian cinta yang harus mereka melewati sangat berat karena perbedaan latar belakang dan budaya. 

Ayah Ratna adalah seorang pria berdarah Jawa, dan dia tidak menyetujui hubungan anaknya dengan Galih yang berasal dari Sunda. Ayah Ratna bahkan menjodohkan Ratna dengan seorang mahasiswa kedokteran dari Universitas Gadjah Mada.

Dengan segala macam paksaan dan tekanan, Galih dan Ratna terpaksa menyudahi kisah cinta mereka. Meskipun begitu, Galih dan Ratna tidak bisa mengakhiri perasaan mereka begitu saja. 

Dengan bantuan kakak Ratna dan teman-teman sekelas mereka, Galih dan Ratna tetap menjalin hubungan secara diam-diam. Pertemuan-pertemuan rahasia inilah yang menjadi saksi bisu atas keteguhan cinta mereka.

2. Romi dan Juli

Romi dan Yuli_

Kisah ini berawal dari pertemuan Romi (Rano Karno) dan Juli (Yessy Gusman) yang merupakan teman sejak SMP dan kemudian saling jatuh cinta. Namun, cinta mereka menghadapi banyak rintangan, terutama dari kedua orangtua mereka. 

Sabar (Sukarno M. Noor), ayah Romi, dan Komar (Dicky Zulkarnaen), ayah Juli, adalah rival bisnis yang cukup sengit. Persaingan ayah mereka, ternyata berpengaruh pada kisah cinta Romi dan Juli. Pasalnya, kedua ayah mereka menentang keras hubungan asrama anak-anaknya.

Namun Romi dan Juli tidak ingin menyerah pada keadaan. Kedua muda-mudi ini malah nekat untuk lari dari rumah dan tinggal di sebuah gua terpencil. Awalnya mereka hidup bahagia karena bisa tinggal bersama tanpa masalah. Namun, kebahagiaan mereka terancam ketika Romi jatuh sakit. 

Sementara itu, kedua orangtua mereka merasa kehilangan dan memulai pencarian. Perjalanan ini membuat kedua orangtua tersebut merenungkan kesalahan dan keegoisan mereka. Pada akhirnya menyerah dan setuju untuk memberikan restu pada Romi dan Juli.

3. Roman Picisan

Roman Picisan_

Roman Picisan dikenal sebagai salah satu film legendaris Indonesia. Film ini mengisahkan cinta yang penuh konflik dan gengsi. Namun, hal yang paling berkesan untuk anak muda di tahun 1980-an adalah deretan soundtrack-nya. 

Baca Juga:

Pertama ada lagu “Sendiri” yang dipopulerkan oleh mendiang Chrisye dan Guruh Soekarnoputra. Lalu, ada lagu “Roman Picisan” yang dinyanyikan oleh Rizali Indrakesuma dan Candra Darusman yang ear catching banget. 

Beralih ke alur ceritanya, film ini berkisah tentang Roman (Rano Karno), seorang siswa SMA yang memiliki keahlian khusus dalam membuat surat cinta dan selalu bisa menaklukan hati para wanita. Dengan bakatnya dalam merangkai kata-kata cinta, Roman bahkan bisa menghasilkan uang dengan menjual surat cinta.

Namun, kehidupan Roman yang tenang dan santai berubah ketika seorang teman sekelasnya memesan sebuah “surat cinta” untuk anak baru bernama Wulandari (Lydia Kandou). Dari sinilah perjalanan kisah yang penuh gengsi dan tantangan pun harus dilalui oleh Roman.

Roman jatuh cinta pada Widuri, tapi popularitasnya sebagai playboy membuat si gadis menjauhinya. Bagi Widuri, Roman tidak lebih dari seorang pemuda brengsek yang hobinya memainkan hati wanita. 

Lantas, cara apa yang akan dilakukan oleh Roman agar Widuri tidak memandangnya sebagai pemuda nakal dan mau menerima cintanya?

4. Perkawinan

Perkawinan_

Dilihat-lihat, list film Indonesia romantis terbaik didominasi dengan film-film era 70-an. Sebenarnya tidak aneh, karena tahun 70-an adalah masa-masa kebangkitan industri perfilman Indonesia. Saat itu para sineas dan rumah produksi berusaha menarik perhatian masyarakat lewat cerita dan para pemerannya. 

Film Perkawinan dibintangi oleh pasangan legendaris di industri perfilman Indonesia, ada yang bisa menembak? Tepat sekali, film ini dibintangi oleh pasangan Sophan Sophiaan dan Widyawati. 

Beralih ke alur ceritanya, film ini mengisahkan Mas Tok (Sophan Sophiaan), seorang anak dari keluarga ningrat kaya yang sedang menempuh pendidikan di Belanda. Di sana, ia bertemu dengan Inge (Widyawati), seorang karyawati di biro perjalanan Nitour.

Cinta tumbuh di antara Mas Tok dan Inge, dan mereka memutuskan untuk menikah. Namun, kebahagiaan mereka terhambat oleh penyakit yang diderita oleh Mas Tok, yang membuat mereka tidak dapat memiliki anak. 

Ujian rumah tangga mereka semakin berat, pasca Mas Tok dan Inge memutuskan pulang ke Indonesia. Ternyata pernikahan ini tidak direstui oleh orang tua Mas Tok karena mereka sudah menjodohkannya dengan gadis lain. 

Untuk menyelamatkan keluarganya, Mas Tok pergi ke Eropa mencari pengobatan atas penyakitnya. Namun, dia tidak tahu kalau Inge sudah terlanjur hamil dan kini diusir keluar dari rumah oleh orang tuanya. Mereka percaya, kalau Inge telah berzina dengan pria lain. Apakah ini akhir dari kisah cinta Mas Tok dan Inge?

5. Pengantin Remadja

Pengantin Remadja_

Cerita ini berpusat pada Romi (Sophan Sophiaan), seorang remaja yang menghadapi kesulitan dalam hubungannya dengan Juli (Widyawati), teman sekelasnya. 

Ayah Juli tidak merestui hubungan mereka, karena Romi tumbuh besar di luar negeri. Perbedaan gaya hidup, budaya dan tatakrama, membuat ayah Juli khawatir jika Romi akan memberikan pengaruh buruk untuk anak perempuannya. 

Pemikirannya terbukti, saat Romi dan Juli kepergok sedang berduaan di tengah padang rumput. Sebenarnya ini hanya kesalahpahaman biasa, namun ayah Juli terlanjur murka. 

Sikap keras kedua orangtua Juli berubah secara drastis ketika dokter mengungkapkan Juli menderita penyakit kanker darah. Anak gadisnya itu tidak memiliki banyak waktu, dokter memperkirakan Juli hanya bisa hidup sebulan lagi. 

Demi membuat anak perempuannya bahagia, akhirnya kedua orang tua Juli merestui hubungan dan pernikahan mereka. Romi tahu konsekuensinya, namun pernikahan singkat bersama Juli adalah masa-masa terindah dalam hidupnya. 

Saya yakin banyak yang bingung, apakah Pengantin Remadja dan film Romi dan Juli itu sama? Jawabannya tidak karena kedua film ini diproduksi pada tahun dan dibintangi oleh pelakon yang berbeda. Namun, kedua film ini sama-sama terinspirasi dari kisah legendaris Romeo and Juliet dan Love Story.

6. Badai Pasti Berlalu

Badai Pasti Berlalu_

Badai Pasti Berlalu adalah film legendaris yang sulit untuk dilupakan oleh banyak orang. Jika bertanya pada kedua orang tua, saya yakin mereka mengenal film ini dengan sangat baik. 

Diarahkan oleh Teguh Karya, film ini didedikasikan untuk balas budi terhadap film-film Indonesia terdahulu yang kurang populer. Bekerjasama dengan komposer Eros Djarot, film ini menghasilkan soundtrack berjudul Badai Pasti Berlalu yang dilantunkan oleh Chrisye. Lagu ini jadi salah satu lagu Indonesia terbaik sepanjang masa lho

Film klasik ini mengisahkan Siska (Christine Hakim), yang patah hati setelah tunangannya membatalkan pernikahan mereka demi menikahi wanita lain. Kegagalan ini menghantam Siska begitu dalam sehingga ia kehilangan semangat hidupnya. Ia memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya dan hidup dalam kesendirian. 

Di sisi lain ada Leo (Mathias Muchus), sahabat Jhonny (Roy Marten), kakak Siska; diam-diam berusaha mendekati Siska. Kepribadiannya sangat manis, hingga Siska pun mulai membuka hatinya lagi. Naas, Johnny hanya menjadikannya sebagai bahan taruhan dengan teman-teman kampusnya. Akhirnya, kesalahpahaman pun muncul di antara keduanya, yang menyebabkan konflik dalam hubungan mereka.

7. Cinta Pertama

Cinta Pertama_

Film Indonesia Romantis terbaik yang dirilis sebelum tahun 2000-an lainnya yang Bacaterus rekomendasikan adalah Cinta Pertama. Film ini berhasil membawa pulang dua Piala Citra di Festival Film Indonesia tahun 1974, sebagai Sutradara Terbaik dan Pemeran Utama Wanita dengan Pujian.

Kisahnya berawal ketika Ade (Christine Hakim) dan teman-temannya bertemu dengan Bastian (Slamet Rahardjo) di kereta yang membawa mereka ke Jakarta.

Bastian datang ke Jakarta untuk memenuhi panggilan kerja, sementara Ade dan teman-temannya baru saja pulang liburan. Menariknya, ternyata Bastian bekerja di kantor ayah Ade, dan di sinilah cinta di antara mereka tumbuh. Namun, ada dua permasalahan besar yang menghambat hubungan mereka.

Pertama, Ade dijodohkan dengan Johny (Robby Suganda), anak dari rekan kerja ayah Ade yang baru pulang dari Jerman. Permasalahan kedua yaitu muncul seseorang yang mengaku sebagai mertua Bastian. Orang ini melaporkan bahwa Bastian adalah mantan narapidana karena nekat membunuh istrinya sendiri. 

Fakta-fakta ini membuat Ade terjebak dalam situasi yang rumit, apalagi Bastian tiba-tiba menghilang dan hanya meninggalkan sepucuk surat untuknya. Sementara itu, orang tua Ade mulai mempersiapkan pernikahannya dengan Johnny. Mendengar berita tersebut, Bastian merasa sangat marah. 

Bukannya kesal kepada Ade, namun Bastian terlihat sangat geram kepada Johnny. Sebenarnya ada apa antara Bastian dan Johnny, mungkinkah mereka saling mengenal satu sama lain?

8. Ramadhan dan Ramona

Ramadhan dan Ramona_

Berhasil membawa pulang 5 Piala Citra di tahun 1992, Ramadhan dan Ramona jadi film Indonesia romantis terbaik yang dirilis sebelum tahun 2000-an yang wajib banget kamu tonton. Jadi, soal kualitas film jadul ini dijamin jadi salah satu yang terbaik. 

Beralih ke alur ceritanya, Ramadhan dan Ramona mengisahkan asmara antara dua remaja yang berasal dari dua latar belakang yang berbeda. 

Ramona (Lydia Kandou), seorang gadis dari keluarga kaya, namun ingin menyelami kehidupan rakyat kecil untuk memahami dunia luar dan mencari kenyamanan sendiri. Hal yang paling Ramona benci di dunia ini adalah cara para pria memandang dan memperlakukan wanita sebagai sosok yang lemah.

Sementara itu, Ramadhan (Djamal Mirdad), seorang anak bangsawan dari Malaysia yang tertarik untuk mencari pengalaman hidup yang berbeda. Ia memutuskan untuk bekerja sebagai pegawai biasa di Jakarta, meninggalkan latar belakangnya yang berkecukupan. Di kota Jakarta, takdir mempertemukan Ramadhan dengan Ramona.

Keduanya saling tertarik dan mulai berhubungan, namun mereka menyembunyikan latar belakang satu sama lain. Hal ini tidak bertahan lama, karena sebuah peristiwa membuat kebohongan Ramadhan dan Ramona terbongkar. 

Mengetahui siapa Ramadhan yang sesungguhnya, Ramona berusaha menekan perasaannya dan meninggalkan pria itu. Namun, Ramadhan tidak mau melepaskan Ramona begitu saja. Bagi Ramadhan, Ramona adalah gadis yang telah mengajarkannya banyak hal tentang kehidupan, cinta dan kebahagiaan.

9. Arini, Masih Ada Kereta yang Akan Lewat

Arini, Masih Ada Kereta yang Akan Lewat_

Dari tadi kisah romantis yang kita bahasa berkutat soal romansa remaja, perbedaan kasta dan restu orang tua. Saya yakin banyak yang bosan dengan kisah klasik mirip Romeo dan juliet tadi. Namun, jangan khawatir karena ada satu film Indonesia romantis terbaik lainnya yang punya premis unik, yaitu Arini, Masih Ada Kereta yang Akan Lewat. 

Judul filmnya terdengar sangat puitis. Selain judulnya yang unik, film ini mengisahkan cinta antara wanita karir dengan pemuda yang usianya jauh lebih muda. Terdengar sangat fresh dan bikin penasaran bukan? 

Cerita dimulai dengan Arini (Widyawati), yang terjebak dalam situasi pernikahan yang tidak diinginkan dengan suaminya, Helmi (Sophan Sophiaan), karena campur tangan sahabatnya sendiri, Ira (Joice Erna).

Setelah mengetahui rencana licik tersebut, Arini memutuskan untuk meminta cerai. Melanjutkan hidupnya, Arini terpaksa meninggalkan anaknya yang sakit keras dan bertolak ke Amerika Serikat. Arini akan melanjutkan studinya dan berusaha move on dari masa lalunya. 

Di sana, ia bertemu dengan Nick (Rano Karno), seorang mahasiswa yang ingin melepaskan diri dari keluarga otoriter, konservatif, dan kacau. Nick jatuh cinta pada Arini, sementara si wanita masih belum terbebas dari trauma cintanya di masa lalu. 

Saat Arini berusaha untuk membuka hatinya untuk Nick, hubungan ini kembali diterpa dengan berbagai masalah. Sebagai wanita yang usianya lebih tua dari Nick, ada banyak kritik sosial yang dihadapi oleh Arini. Kira-kira kisah cinta Arini dan Nick akan happy ending atau ini adalah awal dari kegagalan cinta Arini untuk kedua kalinya?

10. Catatan si Boy

Catatan si Boy_

List film Indonesia romantis terbaik yang dirilis sebelum tahun 2000-an tidak akan lengkap tanpa hadirnya Catatan Si Boy. Film jadul ini memang legendaris banget, karena sosok Boy yang diperankan oleh Onky Alexander sangat iconic dan tidak tergantikan hingga sekarang. 

Sudah banyak sineas Indonesia yang membuat remake-nya, namun selalu berakhir dengan kegagalan. Di tahun 2016, NET membuat Catatan Si Boy: The Series yang dibintangi oleh Achmad Megantara. Sementara di tahun 2023, Hanung Bramantyo membuat Catatan Si Boy versi modern yang dibintangi oleh Angga Yunanda. Namun, kedua aktor muda dan tampan tadi tetap tidak bisa mengalahkan pesona Onky Alexander.

Mau tahu seperti apa cerita asli dari Catatan Si Boy? Film ini mengisahkan perjalanan cinta dan kehidupan seorang pemuda bernama Boy (Onky Alexander). Boy adalah seorang pemuda yang karismatik, tidak heran kalau para wanita berebut untuk mendapatkannya.

Semuanya berawal dari hubungan dekat antara Nuke (Ayu Azhari) dan Boy. Terlihat cocok, ayah Nuka menjodohkannya dengan Boy, namun si gadis menolaknya. Alhasil Ayahnya Nuke mengirimnya untuk meneruskan pendidikannya di London. 

Sejak kepergian Nuke, Boy dihadapkan dengan beberapa wanita yang berusaha menarik perhatiannya. mereka adalah Vera (Meriam Bellina), anak seorang diplomat yang agresif, dan Ocha yang telah lama menyukainya. Boy sendiri lebih tertarik pada Vera, namun gadis itu sudah memiliki kekasih. 

Patah hati, Boy mulai masuk ke dalam dunia malam dan alkohol. Di saat yang sama, Boy bertemu dengan Reny, yang ternyata pecandu narkoba. Kisah asmara Boy terus terombang ambing di antara beberapa wanita. 

Suatu hari, Boy bertemu lagi dengan Nuke. Boy tidak dapat memungkiri bahwa dirinya sangat merindukan dan mencintai Nuke. Namun, si gadis tetap menolak untuk menerima cinta Boy. Sebenarnya apa yang membuat Nuke keukeuh menolak cinta Boy?

Inilah deretan film indonesia romantis terbaik yang dirilis sebelum tahun 2000-an. Jika dilihat-lihat, film di era tersebut sangat terinspirasi pada kisah Romeo dan Juliet yang legendaris. Tapi, ada juga beberapa kisah cinta yang terhalang oleh usia dan gengsi yang seru untuk ditonton. Kalau saya sih suka banget dengan film Catatan Si Boy, kalau kamu suka film yang mana?

Sumber

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *