Review Asus ExpertBook B3000: Pertama dengan Snapdragon, Cocok untuk Pelajar

Menurut ASUS, di era modern sekarang ini perangkat komputasi dengan mobilitas tinggi semakin dibutuhkan. Oleh karena itu, pabrikan komputer asal Taiwan tersebut menjawabnya dengan berbagai lini produk, salah satunya adalah Asus ExpertBook B3000 yang baru saja pekan ini diluncurkan di Indonesia.

Asus ExpertBook B3000 adalah laptop 2-in-1 yang hadir dengan ukuran yang ringkas dan telah ditenagai chipset berbasis ARM. Bisa menjadi laptop, bisa juga menjadi tablet, meski secara form factor kami lebih cenderung menyebut perangkat ini sebagai tablet. Karena keberadaan keyboardnya yang terpisah, bisa dilepas pasang.

Kurang lebih, perangkat ini mirip seperti Samsung Galaxy Tab S8 Series, namun perbedaan utamanya dalah pada sistem operasi yang dipakai. Asus ExpertBook B3000 menggunakan sistem operasi Windows besutan Microsoft, yang memang identik dengan laptop atau komputer. Di sisi lain, penggunaan prosesornya yang sedikit mirip.

Asus ExpertBook B3000 tidak memakai prosesor Intel atau AMD seperti yang biasa disematkan di laptop pada umumnya. Namun, Asus mencoba bereksperimen dengan memakai prosesor Snapdragon 7c Gen 2. Sedikit perbedaan dengan Galaxy Tab S8 Series adalah, pada Snapdragon 7c Gen 2 merupakan chipset yang dirancang untuk perangkat komputer.

Ya, ini merupakan langkah Qualcomm untuk ekspansi di ranah komputer, di mana selama ini sudah sangat di ranah mobile. Padahal dulu Intel mencoba masuk ke ranah smartphone, tapi gagal sehingga kemudian memutuskan untuk fokus ke komputasi saja.

Apakah Qualcomm ini akan berhasil atau gagal seperti Intel? Kita lihat saja perkembangan selanjutnya. Setidaknya, kita bisa mulai dari perangkat yang sudah memakai chipset tersebut, yaitu Asus ExpertBook B3000.

Perangkat teranyar Asus ini masuk ke dalam kategori detachable, alias laptop yang layarnya bisa dilepas dari papan ketik (keyboard). Bahasa desain yang mirip kakaknya seperti ROG Flow Z 13 atau Vivobook 13 Slate OLED.

Bedanya, Asus ExpertBook B3000 diperuntukan untuk menunjang aktivitas mobile yang hybrid. Jadi kinerja laptop ini mendukung penggunaan kerja dan sekolah sehari-hari. Kira-kira nilai lebih apa yang dihadirkan perangkat ini, berikut ulasan lengkap Gizmologi.

Desain

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, Asus ExpertBook B3000 dirancang dalam form factor kecil namun ringkas. Bahkan bobot laptop ini hanya 590 gram dan ketebalan sekitar 0,9 cm. Menjadikan perangkat ini sangat fleksible untuk mempermudah pengguna bekerja atau belajar di manapun mereka berada.

Tak hanya itu, Asus ExpertBook B3000 bakal tetap aman dan tahan banting jika tak sengaja terjatuh. Karena perangkat ini sudah mengantongi sertifikasi militer Mil-STD 810H, d imana laptop telah melalui berbagai macam pengujian ekstrem untuk menjamin daya tahannya.

Keyboard ExpertBoard menggunakan sistem magnet sehingga mudah untuk dipasang dan dilepas. Walau bukan yang terbaik di kelasnya, feel mengetik di laptop ini terbilang nyaman dengan key travel 1,5 mm. Apalagi saat ExpertBook B3000 ini terpasang dengan keyboard, membuatnya terlihat memiliki desain ergolift layaknya laptop Asus kebanyakan. Sayangnya keyboard ini tidak memiliki backlit keyboard.

Nilai plus bagi laptop ini sudah dilindungi oleh Antibacterial Guard, lapisan pelindung berbahan khusus yang dapat menghambat pertumbuhan berbagai bakteri berbahaya hingga 99% dalam waktu 24 jam. Kelebihan lainnya, keyboard ini tahan tumpahan air. Asus mengklaim, keyboard ini dapat menampung hingga 60 cc cairan tanpa membahayakan, sehingga tumpahan kecil pada tombol dapat dengan mudah dikeringkan, dibersihkan, dan dikeringkan.

Bagian belakangnya terdapat stand cover yang berfungsi sebagai pelindung sekaligus dudukan agar ExpertBook B3000 dapat digunakan layaknya sebuah laptop.

Menariknya, ExpertStand cover memiliki dua mode dudukan yang memungkinkan ExpertBook B3000 dapat digunakan secara vertikal maupun horizontal. Stand cover ini dibuat menggunakan material kain suade yang memberikan kesan bahwa kalian merupakan pekerja profesional.

Layar

Masih soal desain, Asus ExpertBook B3000 mengusung panel LCD layar sentuh (touchscreen) dengan ukuran 10,5 inci, resolusi WUXGA (1.920 x 1.200 piksel), dan tingkat kecerahan maksimal 320 nits. Sayangnya bezel pada laptop ini tak memberi kesan modern, mengingat tablet sekelasnya di pasaran saat ini menawarkan kualitas layar dengan resolusi lebih baik.

Agak disayangkan memang, namun demi menjaga kesehatan mata, laptop ini sudah tersertifikasi low blue light oleh TÜV Rheinland. Artinya, layar ExpertBook B3000 memiliki emisi radiasi cahaya biru yang minim sehingga tidak merusak Kesehatan mata dalam jangka waktu panjang.

Melengkapi fitur layar sentuhnya ada sebuah stylus yang dapat disimpan langsung di kompartemen khusus pada bodi ExpertBook B3000. Saat disimpan di kompartemennya, stylus otomatis melakukan pengisian daya.

Port dan Konektivitas

Memiliki form factor layaknya laptop mungil tak serta membuat Asus ExpertBook B3000 kehilangan fungsinya. Di sisi sebelah kiri ada tombol power, kemudian volume Up/Down tanpa adanya slot Micro SD.

Beralih ke sebelah kanan laptop ini hanya memiliki satu buah konektor USB 3.2 Gen 1 Type-C yang sudah support display out, dan combo jack audio 3,5 mm. Sangat disayangkan memang jumlah port yang dihadirkan sangat terbatas tapi USB-C ini bisa ditambahkan dengan USB Hub buat menambah variasi konektor.

Pada bagian ExpertBoard ini telah dilengkapi presision touchpad. Dimensinya memang kecil, namun masih nyaman untuk digunakan mengetik karena walau mungil, telapak tangan tidak mudah masuk ke bagian touchpad. Jadi tak perlu waktu lama untuk membiasakan diri untuk penggunaan sehari-hari.

Kamera

Seperti layaknya tablet, ASUS ExpertBook B3000 juga dilengkapi dengan kamera built-in sebanyak dua buah. Satu di depan, satu lagi di belakang. Tak tanggung-tanggung, kamera belakangnya resolusi 13MP yang tergolong cukup besar untuk ukuran tablet. Padahal kemungkinan besar, tidak terlalu sering digunakan. Karena memotret dengan perangkat sebesar ini, agak merepotkan.

Sementara itu di bagian depan ada 5 MP yang seharusnya justru lebih ditingkatkan kualitasnya karena bakal lebih banyak dipakai. Baik itu untuk meeting online, live streaming, dan sebagainya.

Kualitasnya terbilang mencukupi berkat teknologi berbasis AI (artificial intelligence) dan ISP Spectra dari Qualcomm pada Snapdragon 7c Gen 2. Tapi tentu jangan berharap fitur yang melimpah seperti layaknya smartphone. Karena, lagi-lagi ini adalah tablet yang mana kamera lebih sebagai fitur pendukung saja. Paling tidak, di sini kita bisa membuat momen maupun meeting dengan kualitas yang lebih baik dibanding laptop pada umumnya.

Teknologi 3D noise-reduction (3DNR) yang inovatif pada webcam ExpertBook B3000 diklaim mengurangi hingga 94% noise acak yang secara alami memengaruhi kamera apa pun. Terutama dalam situasi cahaya redup, sangat meningkatkan kualitas gambar tanpa memengaruhi tingkat eksposur atau detail.

Fitur pendukung

Sebagaimana telah disinggung di atas, perangkat ini memang cocok dipakai baik untuk belajar dan bekerja, tertama bagi pengguna yang memiliki mobilitas tinggi. Misalnya sering meeting di luar, mengerjakan tugas bareng teman-teman di kafe, dan sebagainya.

ExpertBook B3000 juga dilengkapi fitur two-way AI noise cancellation yang dapat meredam suara bising saat mengikuti sesi online conference atau online meeting. Untuk menambah kenyamanan, tombol bisu mikrofon terletak di bagian atas keyboard untuk mematikan suara secara instan.

Karena tidak ada koneksi seluler, maka ASUS ExpertBook B3000 sangat bergantung pada konektivitas WiFi. Maka, terdapat Asus WiFi SmartConnect yang bisa mencari jaringan hotspot terkuat yang paling dekat. ExpertBook B3000 menggabungkan teknologi ASUS WiFi Master7 , sehingga kita bisa menikmati koneksi WiFi yang lebih cepat dan lebih andal pada jarak yang lebih jauh dari sebelumnya.

Selain itu, pengguna dapat memanfaatkan Bluetooth 5.1 untuk menghubungkan berbagai perangkat seperti wireless mouse atau headphone. Asus ExpertBook juga sudah didukung sistem operasi (OS) Windows 11 Home in S Mode yang dilengkapi dengan aplikasi Microsoft Office 365.

Kemudian untuk baterai, kapasitasnya 38 Whrs yang diklaim dapat bertahan hingga 21 jam untuk pemakaian normal. Dalam pengujian kami, daya tahan laptop ini memang cukup menjanjikan apalagi didukung juga dengan fast charging 45W via kabel USB-C.

Performa

Di atas kertas, Snapdragon 7c Gen 2 dibekali dengan prosesor (CPU) delapan inti (octa-core, @2,55 Ghz), yang terdiri dari dua inti CPU performa tinggi Cortex-A76, serta enam inti CPU hemat daya Cortex -A55. Adapun komponen CPU tersebut dipadukan dengan unit pengolah grafis (GPU) Adreno 618, RAM LPDDR4X 4 GB, dan media penyimpanan (storage) berjenis eMMC dengan kapasitas 128 GB.

Berkat System-on-Chip (SoC) tersebut, mampu membuat laptop ExpertBook B3000 memiliki sistem pendingin pasif tanpa kipas atau fanless. Alhasil, menggunakan laptop ini akan terasa senyap tanpa ada suara kipas yang bising.

Untuk penggunaan sehari-hari, performa laptop ini agak unik. Mengingat beberapa software yang belum mendukung prosesor berbasis ARM untuk laptop Windows 11 Home in S Mode. Meski bisa difungsikan sebagai tablet, ExpertBook B300 memiliki sedikit limitasi khususnya aplikasi game.

S Mode punya tujuan yang positif untuk meningkatkan keamanan dan menjaga kinerja laptop agar tetap stabil. Namun, S Mode memberikan beberapa batasan kepada pengguna, terutama untuk urusan instalasi aplikasi maupun game. Karena hanya mengizinkan pengguna menginstal aplikasi via Microsoft Store saja. Tak bisa memasang aplikasi lewat file berekstensi .exe, seperti Windows 11 pada umumnya.

Karena perlu diingat ExpertBook B3000 memang tidak dirancang buat aktivitas gaming. Ditambah belum banyak software yang kompatible dengan prosesor mobile Snapdragon 7c Gen 2 untuk Windows. Meski begitu kami menemukan beberapa game ringan dari Microsoft Store yang bisa dimainkan dengan lancar di laptop ini, seperti Asphalt 8 dan 9, Candy Crush Saga, Angry Birds 2.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, Asus ExpertBook B3000 terasa lebih menarik ketimbang laptop entry di kelasnya. Form factornya detachable, membuat perangkat ini fleksible seperti ‘laptop atau tablet kelas premium’ yang harganya bisa puluhan juta rupiah.

Untuk harganya, Asus ExpertBook B3000 dibanderol Rp7,3 jutaan saja. Meski harganya tidak berbeda jauh dengan tablet Android kelas menengah yang beredar di Indonesia. Perangkat ini merupakan detachable pertama yang dibekali SoC Snapdragon 7c Gen 2 berbasis ARM untuk windows.

Alhasil opsi penggunaannya sangat fleksible, bisa jadi tablet atau laptop sesuai kebutuhan pengguna. Fitur pendukung system kerja WFA atau hybrid seperti mikrofon dan webcamnya juga sudah oke. Paling kekurangannya ada pada bezel tebal, serta layar dan koneksi port yang minimalis. Jadi bisa dikatakan membeli Asus ExpertBook B3000, Gizmo friends akan mendapatkan perangkat multifungsi.

Spesifikasi ASUS ExpertBook B3000

Sumber