Tahun 2022 merupakan tahun yang cukup spesial bagi vivo. Tak seperti biasanya, ada lebih banyak perangkat kelas flagship yang telah diluncurkan, termasuk smartphone layar lipat pertamanya. Namun yang menjadi jagoan untuk pasar lebih umum, adalah vivo X80 Pro dengan jargon sinematiknya.
Ya, kalau kolaborasi bersama ZEISS sebelumnya berikan efek portrait serta hardware yang bantu tingkatkan kualitas foto, kali ini vivo X80 Pro dipersenjatai fitur khusus untuk ambil video dengan efek bokeh lebih dramatis dan sinematik. Secara spesifikasi hardware pun lebih menggoda, tingkatkan daya saing dengan kompetitor yang juga rilis smartphone harga Rp15 jutaan.
Saya pribadi menganggap vivo X80 Pro sebagai salah satu flagship terbaik yang pernah saya ulas tahun ini. Bukan karena jadi yang paling sempurna, tapi beberapa fitur yang dibawa pas dengan preferensi pribadi. Apakah smartphone ini juga cocok untuk Gizmo friends? Berikut ulasan lengkapnya.
Desain
Sejujurnya, hingga saat ini saya masih belum bisa memutuskan mana yang terlihat lebih stylish antara vivo X80 Pro & X70 Pro. Sementara ketika orang-orang di sekitar saya melihat smartphone vivo terbaru satu ini, impresinya hampir seimbang; menganggap modul kamera dengan kaca besar di belakang hal yang menarik (dalam konotasi positif), maupun menganggapnya sedikit aneh.
Modul kamera ini disebut dengan Ceramic Cloud Window—saya sendiri menerjemahkannya secara literal, di mana kaca tersebut memang bisa digunakan untuk… berkaca. Yang pasti, gampang membekas sidik jari, dan jadi ada alasan lain untuk menjaganya supaya tidak kepentok sampai pecah. Oh ya, dibandingkan X70 Pro, dimensi bodinya jauh lebih bongsor.
Karena memang spesifikasi dan dimensinya lebih mirip ke varian Pro+ yang absen di Indonesia, dengan ketebalan 9,1mm dan bobot melebihi 210 gram. vivo X80 Pro punya form factor yang “tinggi”, masih terasa ramping di genggaman, tidak terlalu lebar. Bodi belakang terbuat dari kaca, gunakan layer khusus yang membuatnya tahan kotor dan gores, tapi jadi sangat licin.
Namun hal tersebut tak menjadi masalah bagi saya. Pasalnya, vivo berikan case dengan bahan menyerupai kulit untuk seluruh area penutup bodi belakangnya. Ini adalah salah satu case bawaan paling premium yang pernah ada di dalam paket penjualan smartphone. Saking punya desain bagus, tak sedikit orang yang mengira ini bukanlah case terpisah saat terpasang.
Oh ya, vivo X80 Pro juga punya sertifikasi IP68 alias tahan air dan debu. Overall saya suka dengan desainnya. Terlihat premium, membawa layar besar namun tidak sampai membuat agak kurang nyaman—hal yang saya rasakan ketika menggunakan Galaxy S22 Ultra, terutama ketika menelepon.
Layar
Mengikuti standar flagship rilisan 2022, spesifikasi layar vivo X80 Pro juga termasuk salah satu yang terbaik. Ada lengkungan 3D di sisi kiri dan kanan, gunakan panel AMOLED LTPO beresolusi 1440p, serta mendukung 1 milyar warna (10-bit). Punya refresh rate 120Hz dan tentunya bersifat adaptif untuk menghemat daya.
Layarnya tergolong cerah untuk penggunaan luar ruangan, serta memiliki saturasi warna yang akurat. Ingin lebih berwarna tanpa mementingkan akurasi? Bisa memilih profil warna “Bright” di menu pengaturan layar. Termasuk menurunkan resolusi ke full HD, atau mengubah refresh rate untuk tetap di 60/120Hz.
vivo X80 Pro juga dilengkapi dengan fitur ekstra “visual enhancement” yang diklaim bisa tingkatkan warna, dan kompatibel dengan sejumlah aplikasi seperti YouTube dan Netflix. Lengkungan 3D-nya memang terkadang membuat area layar tak sengaja tersentuh, terutama ketika mencoba mengoperasikannya dengan hanya satu layar.
Ada satu bagian yang menurut saya bisa jadi salah satu unggulan terbaik vivo X80 Pro, yakni sensor sidik jarinya. Gunakan jenis ultrasonik terbaru, areanya jauh lebih luas dari kompetitor. Bahkan saking luasnya, kamu bisa mengaktifkan fitur agar aplikasi hanya bisa dibuka dengan otentikasi dua sidik jari sekaligus.
Tak hanya luas, in-display fingerprint sensor pada vivo X80 Pro sangat akurat, cepat, dan tidak membutuhkan pencahayaan khusus alias tak nyalakan cahaya saat disentuh. Jadi salah satu andalan, setidaknya sebelum saudara satu induk seperti OPPO dan realme mampu menyusul ketertinggalan di bagian ini.
Kamera
Serba lengkap, serba ekstra. Secara spesifikasi, kamera vivo X80 Pro bisa dianggap sebagai salah satu yang paling versatile saat ini. Sensor utama 50MP ISOCELL GNV didukung dengan OIS, sementara telephoto 12MP 2x justru kebagian gimbal OIS. Masih ada dua sensor lagi yang sama-sama superior.
Yakni 48MP ultra wide-angle yang mendukung autofokus, serta 8MP periskop yang juga stabil dengan OIS, berikan 5x optical zoom dan 60x digital zoom. ZEISS turut berkontribusi dalam optik, sematkan lapisan ZEISS T* untuk lensa yang efektif mengurangi flare di malam hari, serta efek khusus pada foto dan video.
Dalam tampilan antarmuka aplikasi kamera vivo X80 Pro (yang makin ke sini makin rapih), ada logo ZEISS terpampang besar di atas. Ketika disentuh, mode ZEISS Natural Colour akan aktif. Dan sesuai namanya, saturasi warna pada foto bakal terlihat lebih natural sesuai dengan aslinya—atau bahkan dianggap pucat karena smartphone masa kini punya tendensi hasilkan foto berwarna.
Ketika mengakses mode portrait, pengguna bebas menangkap dari sensor utama, 2x atau 5x, ditambah lima efek background blur eksklusif dari ZEISS. Lalu bagaimana dengan kualitas fotonya? Menurut saya, sensor 2x zoom pada vivo X80 Pro bisa dibilang salah satu yang terbaik saat ini.
Namun juga tak lepas dari kekurangan: dalam beberapa kondisi, smartphone ini nampak kurang pede gunakan sensor telefoto dan memilih gunakan digital zoom, sehingga hasil foto jadi halus. Kemudian separasi antara obyek utama dengan latar bukan yang paling halus, plus kecenderungan untuk cerahkan porsi foto area wajah.
Sensor utama mampu berikan detail yang tinggi, dan sensor ultra-wide bisa hasilkan reproduksi warna hampir setara. Dan yang terakhir, sensor periskopnya bisa dimanfaatkan untuk ambil obyek dari jauh—pas untuk street photography, selama pencahayaan berlimpah.
Overall, kamera vivo X80 Pro terasa semakin matang dan menyenangkan untuk digunakan dalam mengabadikan momen harian. vivo V1+ Chip bisa jadi membawa andil cukup banyak. Hasil foto lengkapnya bisa kamu akses pada album berikut ini ya.












Untuk video sendiri, vivo X80 Pro unggulkan mode video sinematik baru yang bisa berikan efek portrait dan rasio 21:9 layaknya karya sinema, dari kamera belakangnya. Mudahnya, seperti mode portrait video di OPPO Reno Series. Hasilnya pun memang oke dengan bokeh yang berjalan real-time, termasuk malam hari. Hanya saja, masih terasa kurang stabil seperti hanya andalkan OIS saja.
Sensor utamanya bisa rekam video hingga resolusi 8K 24fps, sementara ultra-wide bisa rekam sampai 4K 60fps. Namun dalam mode 4K, vivo X80 Pro tak bisa berpindah sensor, hanya bisa ketika gunakan resolusi 1080p 30fps saja. Setidaknya vivo juga berikan mode malam khusus untuk video.
Sayangnya, meski saya merasa kamera depannya bisa berikan hasil foto tajam, perekaman videonya sebatas 1080p 30fps saja. Oh ya, vivo X80 Pro juga punya mode horizon video khusus, di mana video bakal tetap berada dalam horizon yang sama meski perangkat diputar sampai 360 derajat. Cocok untuk rekam momen aksi yang biasa ditangkap dari kamera seperti GoPro.
Fitur
Kalau di negara asalnya menggunakan OriginOS, di Indonesia vivo X80 Pro masih mengandalkan tampilan antarmuka Funtouch OS berbasis Android 12. Singkatnya, tidak ada yang spesial, bahkan tergolong kurang. Untuk masuk ke menu Settings dari bar notifikasi, misalnya, ada langkah ekstra karena tombol di atas kanan dijadikan tombol khusus akses Jovi.
Dan yang cukup mengganggu bagi saya, fitur long screenshot seringkali tidak bisa bekerja untuk menangkap semua gibahan obrolan yang perlu saya catat, padahal dari aplikasi sehari-hari. Kabar baiknya: vivo juga berikan banyak sekali perbaikan di bagian lain. Terutama vibration motornya yang sudah jauh lebih baik.
Belum sekelas Pixel yang presisi untuk getaran saat sentuh keyboard, tapi setidaknya sudah meningkat jauh dari yang lama. Speaker stereo-nya juga bisa diadu baik secara detail maupun volume. Satu lagi: semua earphone TWS yang saya gunakan seperti Nothing Ear 1 & realme Buds Air 3, beri output lebih maksimal saat tersambung dengan vivo X80 Pro.
Terkait kelengkapan, vivo masih menyertakan earphone kabel dengan sambungan USB-C dalam paket penjualan vivo X80 Pro. Sementara untuk software update, dijanjikan setidaknya bakal mendapat tiga kali versi OS baru dan tiga tahun pembaruan keamanan.
Performa
Kalau varian standar pakai cip terbaik MediaTek, varian Pro bawa cip dari kubu sebelah yakni Qualcomm. Lebih tepatnya Snapdragon 8 Gen 1, yang dipadukan dengan RAM 12GB plus penyimpanan internal 256GB—hanya ada satu opsi saja, dan tanpa slot kartu microSD. Nampaknya hal ini bisa jadi masalah bagi sebagian konsumen yang memilih simpan file secara offline.
Lalu bagaimana dengan performa vivo X80 Pro? Tentu sangat mulus untuk berbagai skenario. Mulai dari kecepatan buka aplikasi sampai multitasking, dan aplikasi kameranya pun cukup reliable alias hampir tidak pernah ada gangguan. Apakah panas? Yes, tentu saja. Rasanya memang tidak bisa dihindari untuk cip yang satu ini—setidaknya case kece bawaannya bisa meredam rasa panas di genggaman ketika sedang intensif bermain gim atau akses kamera.
Secara default, vivo mengaktifkan fitur virtual RAM 4GB yang diambil dari penyimpanan internal. Ukurannya tak bisa diubah, namun bisa dinonaktifkan bila perlu. Selama pemakaian, notifikasi dari aplikasi yang terpasang relatif aman, meski sejumlah pengguna lain keluhkan delay. Hal ini cukup wajar, dan bisa diatasi dengan mengubah aplikasi agar tidak dioptimalkan demi ketahanan baterai.
Baterai
Dengan dimensi bodi yang terasa lebih bongsor dari X70 Pro, kapasitas baterai vivo X80 Pro nyatanya tak jauh berbeda. Yakni berada di 4,700 mAh, alias tidak sampai 5,000 mAh. Lantas apakah cukup untuk penggunaan satu hari penuh? Bisa iya, bisa tidak.
Dalam pemakaian saya, smartphone ini bisa bertahan setidaknya sampai keesokan paginya. Dengan catatan, menggunakan resolusi full HD, refresh rate adaptif, tanpa always-on display. Selebihnya tergolong cukup intensif, bahkan sudah termasuk mengaktifkan hotspot selama beberapa puluh menit.
Tentu masa pakainya bakal lebih pendek kalau akses kamera terus-menerus. Tapi yang saya apresiasi lagi, akhirnya vivo bisa mengejar ketertinggalan dalam hal pengisian daya. Dengan adapter 80W, hanya membutuhkan waktu kurang dari 40 menit saja untuk isi daya vivo X80 Pro hingga penuh. 30 menit pun sudah bisa menambah daya lebih dari 85%.
Plus, ada fitur wireless charging hingga 50W (tentunya membutuhkan charger nirkabel khusus) serta reverse wireless charger di vivo X80 Pro—saya gunakan ketika perlu isi daya Huawei Watch GT 3 Pro selama perjalanan ke Bangkok beberapa waktu lalu. Ketika diisi daya lewat adapter PD 65W, prosesnya pun masih relatif cepat.
Kesimpulan
Dengan harga yang jauh lebih tinggi daripada X70 Pro, vivo X80 Pro memang hadir membawa cukup banyak penyempurnaan maupun penambahan fitur. Smartphone ini memang lebih pantas dianggap sebagai penerus dari generasi Pro+, jadi bisa dibilang naik kelas.
Desain barunya menarik dan premium bahkan sampai case bawaannya. Sektor audio semakin sempurna, pengisian daya sudah setara kompetitor lainnya, dan tentunya kamera yang semakin versatile dengan unggulan video bokeh sinematik hasil racikan vivo dan ZEISS.
Beberapa kekurangan yang saya rasakan ada pada Funtouch OS yang terasa kurang, kamera depan yang terbatas di 1080p 30fps, serta tone kamera yang terkadang masih berusaha membuat warna kulit wajah lebih cerah. Selebihnya, vivo X80 Pro merupakan salah satu flagship terbaik yang saya pernah ulas di tahun 2022.
Spesifikasi vivo X80 Pro 5G
General
Device Type |
Smartphone |
Model / Series |
vivo X80 Pro 5G |
Released |
27 Juli, 2022 |
Status |
Available |
Price |
Rp15.999.000 (12GB/256GB) |
Platform
Chipset |
Qualcomm SM8450 Snapdragon 8 Gen 1 (4 nm) |
CPU |
Octa-core (1×3.00 GHz Cortex-X2 & 3×2.40 GHz Cortex-A710 & 4×1.70 GHz Cortex-A510) |
GPU |
Adreno 730 |
RAM (Memory) |
8GB (+4GB “extended”) RAM |
Storage |
256GB |
Operating System |
Android 12 |
User Interface |
Funtouch OS 12 |
Design
Dimensions |
164.6 x 75.3 x 9.1 mm |
Weight |
215 gram |
Design Features |
Glass front, glass back, aluminium frame Colors: Cosmic Black IP68 dust/water resistant |
Battery |
Non-removable Li-Po 4700 mAh battery Fast wired charging 80W, 100% in 38 min Fast wireless charging 50W, 100% in 50 min |
Display
Screen Type |
AMOLED capacitive touchscreen, 16M colors |
Size and Resolution |
6.78″ E5 AMOLED, 1440 x 3200 pixels (~517 ppi density) |
Touch Screen |
Yes |
Features |
120Hz adaptive refresh rate, curved display, HDR10+, Widevine L1,10-bit colour, 1500 nits local peak brightness, 300Hz touch sampling rate, in-display ultrasonic fingerprint sensor |
Network
Network Frequency |
LTE band 1(2100), 3(1800), 5(850), 8(900), 40(2300) 5G band 1, 3, 7, 28, 40, 41, 78, SA/NSA |
SIM |
Dual SIM (Nano-SIM, dual stand-by) |
Data Speed |
HSPA 42.2/5.76 Mbps, LTE-A, 5G |
Camera
Multi Camera |
Yes (Rear) |
Rear |
50 MP, f/1.6, (wide), 1/1.3 inci, PDAF, Laser AF, OIS; 8 MP, f/3.4, (periscope telephoto), 1/4.4 inci, 1.0µm, PDAF, OIS, 5x optical zoom; 12 MP, f/1.9, 50mm (telephoto), 1/2.93 inci, 1.22µm, Dual Pixel PDAF, 2x optical zoom, gimbal OIS; 48 MP, f/2.2, 114˚ (ultrawide), 1/2.0 inci, AF |
Front |
32MP, f/2.5, 26mm (wide), 1/2.8″, 0.8µm |
Flash |
dual-tone triple LED flash |
Video |
4320p 24fps, [email protected]/60fps, [email protected]/60fps |
Camera Features |
Zeiss optics, Zeiss T* lens coating, Pixel Shift, HDR, panorama, Horizon video mode |
Connectivity
Wi-fi |
Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac/6, dual-band, Wi-Fi Direct, hotspot |
Bluetooth |
5.2, A2DP, LE, aptX HD |
USB |
Type-C 3.1 reversible connector, USB On-The-Go |
GPS |
Yes, with dual-band A-GPS, GLONASS, BDS, GALILEO, QZSS, NavIC |
HDMI |
No |
Wireless Charging |
50W, reverse wireless charging |
NFC |
|
Infrared |
Yes |
Smartphone Features
Multimedia Features |
Stereo speakers, Hi-Res Audio, Hi-Fi Chipset CS43131 |
FM Radio |
Yes |
Web Browser |
HTML 5 |
Messaging |
SMS, MMS, Online |
Sensors |
Fingerprint (under display, ultrasonic), accelerometer, gyro, proximity, compass, color spectrum |
Other |
Isi kotak: vivo X80 Pro XE710 (Type-C earjack) Dokumentasi Kabel USB Type-C Adaptor Daya USB Ejektor SIM Case Pelindung Lapisan Pelindung Layar (terpasang) Kartu Garansi |